khusyuk

Khusyu’-nya Shalat Seorang yang Shaleh

9/05/2011 07:35:00 pm



Ada seorang tokoh terkenal dari negeri Khurasan. Nama lengkapnya, Abu Abdur Rahman Hatim bin Alwan. Ia dikenal dengan julukan al-Asham yang berarti orang tuli. Namun, sebenarnya pendengarannya masih berfungsi dengan baik. Julukan itu diberikan kepadanya karena ia pernah pura-pura tuli. Ia melakukan itu untuk melindungi kehormatan seseorang tamu yang buang angin waktu berkunjung ke rumahnya. Selain itu, Hatim juga dikenal sebagai ahli ibadah. Shalatnya selalu dikerjakan dengan khusyu’ dan tulus.
Kabar tentang Hatim itu sampai kepada ”˜Isham bin Yusuf yang dikenal juga sebagai ahli ibadah. ”˜Isham ingin sekali mengetahui kebenaran omongan orang tentang Hatim. Sehingga suatu hari ”˜Isham menyempatkan diri berkunjung ke rumah Hatim. ”˜Isham bertanya, “Wahai Aba Abdurrahman [panggilan untuk Hatim], bagaimana Anda mengerjakan shalat?” Hatim menjawab, “Saat tiba waktu shalat, aku berwudhu dengan lahir dan batin.” “Bagaimana wudhu lahir dan batin itu?”
“Wudhu lahir, membasuh anggota tubuh dengan air. Sedangkan wudhu batin itu membasuh anggota tubuh dengan tujuh perkara. Yaitu bertobat. Kemudian, menyesali dosa-dosa kita di masa lalu. Membersihkan pikiran dari urusan duniawi, membentengi diri dari sifat riya’, menghilangkan kemegahan-kemegahan bendawi, menjauhkan diri dari sifat dengki, dan menjauhi khianat serta menipu.”
Hatim melanjutkan, “Barulah aku melaksanakan shalat. Saat berdiri menghadap kiblat, aku hadapkan diriku kepada Zat Yang Maha Kuasa, tempatku bergantung atas segalanya. Setelah itu aku berniat, lalu membaca Fâtihah dan Surah dengan penuh pemaknaan. Saat ruku’ dan sujud, aku lakukan dengan kerendahan hati dan penuh khidmat. Aku pun membaca do’a tasyahhud dengan penuh harap. Sampai akhirnya kuucapkan salam dengan penuh keikhlasan.” ’Isham begitu tertegun mendengar ucapan Hatim, “Apakah selalu begitu setiap Anda shalat?” “Aku telah mengerjakan shalat seperti itu selama 30 tahun,” jawab Hatim.
Seketika itu ”˜Isham terharu. Ia tak kuasa menahan tangis. ”˜Isham pun berdoa agar Allah memberi rahmat kepadanya agar ia bisa merasakan kenikmatan shalat seperti yang dirasakan Hatim.

You Might Also Like

0 comments

sungguh menyenangkan apabila tulisan ini dikomentari.. ^^

Followers