Hoaaaam.. masih ngantuk sepulang dari purwokerto mengikuti lomba karya tulis ilmiah Nasional Gebyar Farmasi yang diadakan oleh Universitas Jendral Soedirman. Alhamdulillah akhirnya aku bisa menjejaki kaki juga di purwokerto, berawal dari nyoba-nyoba hingga aku, kak gian, dan kak hissi bener-bener serius ingin bisa masuk 10 besar dalam lomba ini.
Berawal dari sms yang aku dapat tentang info adanya lomba ini, yaitu pada bulan agustus tepatnya bulan puasa. Iseng aku ngajakin kak Gian, “yuk, kak ikutan”, eh ternyata kak gian jawab “Ayuk, ntar gw ajak temen angkatan gw hissi”. Waaah seru nih kayanya. Bakalan dapat pengalaman baru. Seenggaknya aku pernah nyoba. Belum terfikirkan masalah menang atau kalahnya nanti. Lomba ini bertemakan tentang “Herbal Cosmetics as Alternative for Topical Disease Preventive” . setelah kita berdiskusi bertiga maka kita putuskan untuk judul karya tulis kita kali ini adalah “PENDAYAGUNAAN EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma longa, Linn.) UNTUK PEMBUATAN MASKER PENCEGAH JERAWAT” yang dibimbing oleh dosen kami yang memiliki keahlian dibidang bahan alam yaitu Pak Drs. Achmad Musir, M.Sc, Apt.
Ternyata untuk membuat karya tulis yang ilmiah itu nggak gampang, kita dituntut untuk lebih berfikir dan mempertanggung jawabkan apa yang kita fikirkan. Namanya juga karya tulis ya pastilah pembuatannya dengan metode study literatur. Bagaimana caranya kita bisa menemukan gagasan baru dengan penelitian-penelitian ataupun jurnal yang ada. Sempet putus asa juga waktu kita kesulitan dalam menemukan jurnal yang berkaitan dengan judul yang kita ambil. Namun alhamdulillah karya tulis kita bisa diselesaikan dan dikirim Tanggal 29 September 2011 ke Universitas Jendral Soedirman.
Tinggal nunggu pengumuan 10 besar nih ceritanya. Harap-harap cemas juga sih, hehehe. Pastilah sisapapun yang mengikuti lomba ini berharap bisa masuk 10 besar. Dimana finalis 10 besar akan diberikan kesempatan untuk mempresentasikan karya tulis ilmiahnya di Unsoed.
Hari sabtu tanggal 15 Oktober 2011, aku dapet sms dari kak hissi dan dapet bbm dari kak Gian pada waktu yang bersamaan.
Rada-rada gak percaya sih, tapi Alhamdulillah banget.. seneeng rasanya.. kita masuk 10 BESAR.. Horeiiii..
tanggal 20 oktober kita bertiga berangkat ke purwokerto menggunakan kereta api. Banyak doa dan suport dari temen-temen kuliahan. Makasih ya semua doa dan dukungannya. Di purwokerto kita bertemu dengan ke-9 finalis lainnya. Dapet kenalan baru lagi nih. Keesokan harinya adalah hari dimana kita harus mempresentasikan karya tulis yang kita buat, kita harus mempertanggung jawabkan apa-apa yang ada pada karya tulis kita. Dan kita harus siap untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari juri. Kita mendapat no undian 7. Gugup, seneng, bersemangat, berharap, semuanya nyampur jadi satu. “Apapun hasilnya nanti, menang ataupun kalah, yang penting aku, kak Gian, dan kak Hissi sudah berusaha yang terbaik untuk Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta” pada lomba ini.
aku, kak Gian, dan kak Hissi sebelum presentasi
Bertubi-tubi pertanyaan dan saran diberikan kepada kami dari ke-3 juri yang “hebat” itu, hahahaha. Kelar presentasi rasanya legaaaaaa banget. Usaha dan doa udah. Sekarang tinggal tawakal menunggu hasil penilaian juri. Pas pengumuan 3 besar, gak ada nama UIN Jakarta yang disebutin, huhuhu ternyata kita belum beruntung pada lomba kali ini, belum bisa masuk 3 besar. Sedih sih, tapi gak apa2lah. Disuruh berusaha lebih keras lagi kayanya.
Dari lomba ini banyak pengalaman luar biasa bersama kak Gian Pertela dan kak hissi yang aku dapat.. itu lebih berharga dari apapun. Lain kali kalo ada lomba sejenis ikutan lagi aaaaaaaaaaaaaaah.. hehehe. Dan satu hal lagi nih “ternyata buat dapet pengalaman itu MAHAL yah”.. secara ongkos ikutan lomba plus pergi ke purwokerto gak muraaaah.. hahaha tapi nggak apa-apa. Masalah biaya gak boleh menjadi penghalang kita untuk mendapatkan berjuta-juta pengalaman yang luar biasa.
Malamnya kita langsung pulang ke Jakarta. Saking ngantuknya sempet-sempetnya aku tidur pas nungguin keretanya. Weleh-weleh ini hebat loh aku bisa tidur nyenyak dalam keadaan duduk seperti itu, secara kursi tunggu di stasiun sebenarnya bukan kursi yang nyaman untuk tidur. Ampe diketawain aku ama kak gian dan kak Hissi. SIAAAAAL!!! Malu eey.. jam 9 malem kereta kita pun dateng, kita naik, trus lanjut tidur di kereta, akhirnya jam 4 lewat aku nyampe kontrakan.. langsung mandi trus lanjuuut tidur lagi.. hehehehe