Indonesia memang negara demokrasi. Siapa saja berhak punya pendapat, berhak menyampaikan apa aja, semuanya bebas. Bahkan kalo kamu nggak suka SBY ngeluarin album, kamu juga bebas buat nyampein pendapat kamu. Yah, banyak cara bisa dilakuin buat mengkritik apapun itu. Seperti yang bisa dilihat sekarang. Kritik dapat tersampaikan lewat comedian, bisa lewat tulisan, dan bisa lewat apa aja.
Tapi ada hal yang kadang ngebuat aku kecewa. Aku adalah pengguna SMARTPHONE. Dimana aja, kapan aja, aku bisa tau apa yang sedang terjadi di Indonesia. Aku bisa searching, bisa buka twitter, bisa liat recent updatenya kontak2 di BBM aku, pokoknya hidup aku sehari-hari nggak lepas sama yang namanya dunianya si maya. Lalu, apa sebenarnya yang membuat aku kecewa. Dan apa hubungannya kekecewaan aku dengan smartphone yang aku gunain?
Pernah kejadiannya tepat sewaktu pemerintah mengeluarkan pengumuman tanggal jatuhnya idul fitri, yang mana seharusnya idul fitri dikalender hari A, pemerintah mengumumkan kalau idul fitri jatuh pada hari B. Aku sangat amat yakin kalau mereka ngemutusin hal itu pastilah disertai pemikiran yang sangat rumit dan panjang berikut dengan pertimbangan-pertimbangan yang benar. Mereka yang mengerti dan yang tau. Kita seharusnya sebagai warga negara Indonesia menghargai dan menghormati keputusan pemerintah dengan lapang dada dan cara yang baik. Memang pastilah ada efek negatifnya. Mungkin saja ada yang sudah masak opor, lontong, sate atau hal lainnya. Tenang saja. Itu bisa diatasin kok. Jangan langsung menggerutu. Lalu berkata yang tak sewajarnya di facebook, twitter, ataupun jejaring sosial lainnya.
Lagi-lagi aku harus mengingatkan kalau kita harus hati-hati dalam menggunakan jejaring sosial. Coba fikir baik-baik. Dalam kasus di atas. Tidak semua pengguna jejaring sosial adalah masyarakat muslim. Apa jadinya kalau yang membaca komentar-komentar buruk terhadap pemerintah tersebut adalah masyarakat non muslim. Tentu saja mereka yang tidak mengerti alasan pemerintah membuat keputusan itu akan melihat dari sisi negatif. “ISLAM ANEH YA” atau “ISLAM KOK LEBARANNYA BISA BERUBAH-UBAH, KONYOL BANGET!”. Atau bahkan bisa lebih parah lagi. Siapa yang tau??????
Selain contoh di atas, juga ada contoh lain. sewaktu Tim Sepak Bola Indonesia misalnya melawan tim sepak bola dari negara lain. Sebagian besar penduduk Indonesia biasanya menyaksikan pertandingan, baik itu lewat televisi maupun langsung di lapangan pertandingan. ketika Indonesia bermainnya buruk ataupun posisi dalam keadaan kalah. Berbagai macam komentar jelekpun langsung meraja lela di jejaring sosial. Semua latah! Ada yang bilang “KAPTENNYA JELEK NIH” atau ada juga “KIPERNYA BEGOK!!”. Helloooooow, belum tentu kalau kalian yang ada diposisi mereka bisa lebih baik dari mereka dalam hal ini. Cobalah untuk memikirkan solusi bukan masalah. Kalau Indonesia kalah, jangan menyalahkan para pemain. Mungkin kita bisa lebih berfikir ke arah solusi. Mana tau saja solusi-solusi ini bisa tersampaikan kepada tim sepak bola Indonesia. Yang kemudian menjadi pertimbangan sehingga Tim Sepak Bola Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Gunakanlah kebebasan berpendapat di Indonesia dengan sebaik mungkin. Kritiklah apapun yang menurut kita perlu dikritik. Tapi ingat kritikan kita harus dapat kita pertanggung jawabkan. Kalau kamu bilang “KAMI TIDAK SETUJU SBY MENGELUARKAN ALBUM!!!!” ketika kamu ditanyai alasannya, kamu harus tau jawabannya. Ketika kamu dapat memberikan alasan yang kuat maka ketika itulah kamu telah memberikan kritikan yang hebat! Janganlah kita hanya bisa menyalahkan oknum-oknum tertentu terhadap masalah yang terjadi di Indonesia. Mari kita lihat masalahnya dan kita temukan solusinya. Ini lebih bermanfaat guys.
Banyak warga negara Indonesia yang ingin negara ini MAJU. Tetapi mereka tidak ikut berpartisipasi untuk negaranya sendiri. Malah menitik beratkan kepada pemerintah. Bagaimana negara ini bisa maju kalau dari warga negaranya sendiri belum mendukung sepenuhnya. Jangan bilang kalau kamu menginginkan negara ini maju kalau kamu masih nggak taat dengan peraturan yang ada di Indonesia. Jangan bilang kalau kamu mau negara ini maju, kalau kamu masih belum berbuat apa-apa untuk Indonesia.
Sadar dan bangunlah. Indonesia membutuhkan kita, membutuhkan aksi kita. Membutuhkan kepedulian kita. Kita harus berfikiran positif dan optimis, bukan malah berfikiran negatif dan pesimis. Mari kita mulai dari hal-hal kecil, hingga nantinya bisa menjadi hal yang besar dan luar biasa. Ayo bangkit generasi muda Indonesia, Ayo kita lanjutkan perjuangan pemuda pemudi Indonesia dimasa yang lalu. Hati-hatilah dalam bersikap!