pluralisme

KEBERAGAMAN + TOLERANSI = KENYAMANAN

2/18/2012 06:49:00 pm

          Pagi ini cerah sekali, ngebuat otak gw sedikit mencair. Liburan panjang memang selalu berhasil ngebuat otak gw beku alias males mikir. Kenapa gw bilang sedikit mencair, karena tiba-tiba gw dapet inspirasi untuk nulis lagi di blog gw tercinta ini. Berawal dari maraknya berita di televisi tentang perkelahian antar golongan satu dengan yang lain. saling meneriakkan kesalahan satu dengan yang lain. saling tonjok-tonjokan, saling menjatuhkan. Hmm pusing juga lihat kelakuan beberapa warga Indonesia yang masih terlihat kekanak-kanakan.

          Indonesia memang negara dengan beragam suku, agama, ras, budaya, bahasa dan beragam hal lainya. Kayanya nggak ada tuh negara lain yang bisa menandingi keberagaman di Indonesia. Tapi seharusnya ini bisa dijadikan kelebihan bangsa kita, bukan malah menjadi semakin bobroknya bangsa ini.
          Ada suatu sikap yang menurut gw penting tapi hampir dilupakan oleh masyarakat di Indonesia. Dulu waktu SD gw diajari ama guru gw tentang sikap TOLERANSI dan TENGGANG RASA. Gw diajarkan untuk saling menghargai perbedaan yang ada. Tidak boleh mendiskriminasi satu sama lain. tidak boleh memaksa siapapun itu, terlebih lagi negara ini merupakan negara demokrasi. Dimana kita harus dapat menerima pendapat orang lain. tidak semena-mena. Tapi kebanyakan orang suka menggampangkan masalah moral sehingga sering melupakan apa yang telah diajarkan. Banyak lulusan-lulusan dari perguruan tinggi hebat yang mengaku dirinya cerdas tapi moralnya sangat memalukan.
          Mungkin sudah banyak yang lupa dengan apa itu toleransi dan bagaimanakah sikap toleransi itu. gw akan coba mengingatkan teman-teman melalui tulisan ini. Halim (2008) dalam arikel yang berjudul “Menggali Oase Toleransi”, menyatakan “Toleransi berasal dari bahasa Latin, yaitu tolerantia, berarti kelonggaran, kelembutan hati, keringanan, dan kesabaran”. Secara umum, istilah ini mengacu pada sikap terbuka, lapang dada, sukarela, dan kelembutan. United Nations Educational,Scientific and Cultural Organization (UNESCO) mengartikan toleransi sebagai sikap “saling menghormati, saling menerima, dan saling menghargai di tengah keragaman budaya, kebebasan berekspresi, dan karekter manusia”. Untuk itu, toleransi harus didukung oleh cakrawala pengetahuan yang luas, bersikap terbuka, dialog, kebebasan berfikir dan beragama. Singkatnya toleransi setara dengan bersikap positif dan menghargai orang lain dalam rangka menggunakan kebebasan asasi sebagai manusia.

          Coba buka mata kita, lihatlah keadaan bangsa ini sekarang. Kemajemukan masyarakat cenderung menjadi beban daripada modal bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari munculnya berbagai masalah yang sumbernya berbau kemajemukan, khususnya bidang agama. Perselisihan dimana-dimana. Ini dikarenakan semakin menipisnya rasa toleransi kita terhadap orang lain. ayolaaah.. buang rasa benci dan saling curiga diantara sesama anak bangsa. Mari kita berfikir positif.

          Jujur gw anaknya cinta damai. Haha. Kalau bisa nih, jangan ampe deh gw punya musuh, soalnya gw benci perkelahian. Tak satu korban akibat perkelahian antar golongan. Tak sedikit kerugian kalau kita saling bermusuhan. Kalau orang lain masih sibuk meneriakkan kesalahan orang lain, gw sih lebih suka memperbaiki diri sendiri. Setelah perbaiki diri sendiri bisa dicoba mengajak orang-orang sekitar. Saling mengingatkan kesalahan satu dengan yang lain itu sesuatu hal yang positif loh. Mari sama-sama kita bangun kehidupan yang lebih baik untuk bangsa ini. Kasihan juga kan kalo semuanya ditanggung pak SBY. Bisa makin gede ntar kantong dibwah matanya. Hihi nggak mau kan kegantengan presiden kita memudar. Hahaha. Damai ya Pak..


          

Delvina Ginting : Quality Assurance Validation Support at Boehringer Ingelheim Provinsi Jawa Barat, Indonesia Farmasi. Saat Ini : Boehringer Ingelheim. Sebelumnya : Berkala Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Indonesia (BIMKES). Pendidikan : Universitas Padjadjaran (Unpad).

You Might Also Like

1 comments

  1. AspirasiKu16 May 2012 at 05:07

    Ya, itulah masalah besar yang sedang kita hadapi. seharusnya keberagaman yang ada justru dijadikan sebuah kekuatan untuk memajukan bangsa ini, sebuah motivasi untuk saling mengenal, bukan saling membenci dan mengotak-gotakan golongan.

    ReplyDelete

sungguh menyenangkan apabila tulisan ini dikomentari.. ^^

Followers